A. TUJUAN
Setelah pratikum ini siswa diharapkan
dapat :
1. Mengetahui blok rangkaian dan fungsi dari bagian penerima radio FM
2. Mengetahui karakteristik kerja rangkaian penerima FM
3. Melihat besaran dan bentuk sinyal dari masing-masing bagian pada penerima
FM
B. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada
pratikum kali ini adalah :
1. Trainer penerima FM
2. Osiloskop
3. RFG
4. Multimeter
5. Toolset
6. Kabel Listrik
C. TEORI PENDUKUNG
Radio komunikasi FM
merupakan radio broadcast yang banyak digunakan. Dibandingkan dengan jenis
radio komunikasi yang lainnya dikarenakan suara yang dihasilkan jauh lebih
bersih dibandinhkan dengan yang lainnya dan gangguan dari noise terhadap sinyal
informasi yang dihasilkan jauh lebih rendah dibandingkan radio siaran lain.
Radio komunikasi FM bekerja pada spectrum frekuensi VHF 88-108 Mhz dengan jenis
modulasi frekuensi (FM). Pada system komunikasi broadcase FM selain suara yang
dihasilkan lebih bersih juga menggunakan system stereo yang akan menghasilkan
suara lebih bagus dibandingkan dengan system mono sesuai dengan format system
audio yang banyak dikembangkan yaitu format audio stereo.
Gambar. Blok diagram penerima FM Mono
Bagian antenna
(Aerial) berfungsi menerima sinyal gelombang elektromagnetik di udara yang
berasal dari stasiun pemancar dan merubahnya menjadi gelombang listrik dan
diteruskan kebagian penala.
Bagian RF, Mixer dan
Oscilostor berfungsi sebagai bagian penala (tuning) yang berfungsi memilih
siaran yang diinginkan dan akan menghasilkan frekuensi IF sebesar 10,7 Mhz.
bagian ini disebut juga dnegan frekuensi converter, karena bagian ini merubah
besaran yang diterima di oleh antenna yang berkisaran antara frekuensi 88-108
Mhz menjadi frekuensi antara IF sebesar 10,7 Mhz.
Penguatan IF
memperkuatkan frekuensi antara 10,7 Mhz yang bersal dari bagian penala dan
besarannya disesuaikan dengan bagian berikutnya dari blok diagram.
FM modulator atau yang dikenal juga
dengan De-Empesis berfungsi memisahkan sinyal carier dengan sinyal suara. Pada
bagian ini sinyal yang dihasilkan sudah murni sinyal audio, bukan sinyal yang
masih termodulasi yaitu sinyal yang masih tercampur antara audio dan
sinyal carrier.
AF voltage amplifier
dan AF power amplifier merupakan bagian penguat suara yang akan
memperkuat sinyal suara dan menghasilkan getaran suara yang dapat diengar oleh
telinga manusia dan pada bagaian system stereo bagian ini terdiri dari
dua buah penguat yang akan menggerakan dua buah loundspeker.
D. LANGKAH KERJA PRATIKUM
1. Lengkapilah peralatan dan bahan pratikum
yang akan diguanakan, periksa terlebih dahulu peralatan dan pastikan dalam
keadaan bekerja.
2. Rakit dan instalasilah
trainer penerima FM dengan benar
1. Carilah salah satu siaran yang bersih.
2. Lakukanlah pengukuran pada keluaran dari bagian tuner yang akan
menghasilkan sinyal IF sebesar 10,7 Khz gambarkan bentuk sinyal dan catat pada
table berikut ini :
1. Lakukan pengukuran pada bagian keluaran IF amplifier, bandingankan sinyal
keluaran dan sinyal masuk pada bagian ini. Apa yang diperkuatkan dan berapa
penguatan dibagian ini.
gambar. sinyal IF Input
Gambar. Sinyal IF Output
1. Pada bagian FM modulator terjadi pemisahan antara sinyal carrier dengan
sinyal informasi lakukan pengamatan dan gambarkan bentuk keluaran rangkaian.
2. Pada bagian terakhir lakukan pengukuran pada bagian audio, berapa kali
penguatan dilakukan pada bagian ini, dan gambarkan bentuk sinyal outputnya.
E. EVALUASI DAN PENUGASAN
1. Pada system penerima stereo pada bagian mana yang terjadi pemisahan
sinyal kanal suara stereo, apa nama bagiannya?
2. Buatlah blok diagram penerima FM stereo!
3. Fungsi Masing-masing Blok:
a. Antena : berfungsi menangkap
sinyal-sinyal bermodulasi yang bersal dari antena pemancar.
b. Penguat RF : berfungsi unutk
menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke blok Mixer
(pencampur).
c. OSC (Osilator Lokal) : berfungsi
unutk mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal
keluaran RF. Dimana hasilnya akan diteruskan ke blok Mixer.
d. Mixer (pencampur) : Berperan
untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari RF Amplifier dan Osilator
Lokal. Hasil dari olahan mixer adalah Intermediate Frequency (IF)
dengan besar 10,7 MHz.
e. Penguat IF : digunakan untuk
menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok limiter.
f. Limiter (pembatas) : berfungsi
unutk meredam amplitudo gelombang yang sudah termodulasi (sinyal yang dikirim
pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (beramplitudo rata).
g. Detektor FM : digunakan untuk
mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal informasi (Audio).
h. De-emphasis : berfungsi untuk
menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan (tinggi) yang dikirim oleh
pemancar.
i. AFC (Automatic Frequency Control
/ Pengendali Frekuensi Otomatis) : berfungsi unutk mengatur frekuensi osilator
local secara otomatis agar tetap stabil.
j. Dekoder Stereo : digunakan unutk
memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya diteruskan pada 2 buah penguat AF
(FM Stereo).
k. Penguat Audio : digunakan untuk
menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan
kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.
e. Speaker (pengeras suara)
digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi
getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
4. Apa fungsi rangkaian AFG pada penerima FM? Dan jelaskan prinsip kerjanya
!
Jawab:
AFC (Automatic Frequency Control):
Rangkaian ini berfungsi mengontrol kestabilan frekuensi osilator lokal. Ini
dibutuhkan karena ketidak stabilan frekuensi lokal osilator menyebabkan
penyimpangan penerimaan frekuensi pembawa.
5. Kenapa pada penerima FM kualitas audio lebih bagus dibandingkan dengan
penerima AM?
jawab :
gelombang FM bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth (lebar
pita) yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi. Frekuensi yang dialokasikan
untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini
secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak
diharapkan. Selain itu, Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh
kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh
struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya
efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding
distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat di
simpulkan bahwa Radio komunikasi FM merupakan radio broadcast yang banyak
digunakan. Dibandingkan dengan jenis radio komunikasi yang lainnya dikarenakan
suara yang dihasilkan jauh lebih bersih dibandinhkan dengan yang lainnya dan
gangguan dari noise terhadap sinyal informasi yang dihasilkan jauh lebih rendah
dibandingkan radio siaran lain. Radio komunikasi FM bekerja pada spectrum
frekuensi VHF 88-108 Mhz dengan jenis modulasi frekuensi (FM). Penguatan
IF memperkuatkan frekuensi antara 10,7 Mhz yang bersal dari bagian penala dan
besarannya disesuaikan dengan bagian berikutnya dari blok
diagram. FM modulator atau yang dikenal juga dengan De-Empesis berfungsi
memisahkan sinyal carier dengan sinyal suara. Pada bagian ini sinyal yang
dihasilkan sudah murni sinyal audio, bukan sinyal yang masih termodulasi
yaitu sinyal yang masih tercampur antara audio dan sinyal carrier
0 komentar:
Posting Komentar